live as we know it
what ever you decide to do, make sure it makes you happy
Wednesday, 3 September 2014
Wednesday, 27 August 2014
Perbedaan Imperialisme Kuno dan Modern
•Oleh:
•Afifa
Intan
Ekaputri
•Fathia
Fidiniari
•Meuthia
Rahmawati
•Shabrina
Salma Silmina
Semangat
Imperialisme
•Imperialisme
Kuno
Bersemboyan 3G: Gold, Gospel dan Glory.
•Imperialisme
Modern
Bersemboyan 3F: Food, Fashion, dan Factory.
Tujuan
Imperialisme
•Imperialisme
Kuno
Untuk mencari rempah-rempah,
mencari kekayaan, menyebarkan agama kristen, mencari kejayaan.
•Imperialisme
Modern
Untuk mencari bahan mentah
kebutuhan industri negara tersebut, kebutuhan tenaga kerja dan daerah pemasaran
hasil industri.
Bangsa
Pelopor Imperialisme dan Tokohnya
•Imperialisme
Kuno
Dipelopori oleh bangsa Spanyol dan
Portugis.
Tokohnya:
Christoper Columbus, Hernan Cortez
dan Antonio Carbal (Spanyol).
Bartholomeus Diaz, Vasco da Gama,
Ferdinand Magelhans dan Sebastian del Cano (Portugal).
•Imperialisme
Modern
Dipelopori oleh bangsa Inggris dan
Belanda.
Tokohnya:
Cornelis de Houtman dan Pieter de
Kiezer.
Waktu
Imperialisme
•Imperialisme
Kuno
Sebelum munculnya Revolusi
Industri.
•Imperialisme
Modern
Setelah munculnya Revolusi Industri
di Inggris.
Dampak
bagi Nusantara
•Imperialisme
Kuno
Agama
Katholik berkembang
•Imperialisme
Modern
Berkembangnya
Kristen Protestan, Hilangnya kemerdekaan dalam bidang perdagangan kerajaan
Kebijakan
VOC di Bidang Politik dan Ekonomi
•Devide
et Impera (politik pecah belah / adu domba): kombinasi strategi, politik, militer, ekonomi yang
bertujuan mendapatkan & menjaga kekuasaan dg cara memecah kelompok besar
menjadi kelompok2
kecil yang mudah di taklukan.
•Hongi
tochten: tindakan penghukuman VOC atas
penduduk Maluku termasuk belahan dimana VOC melakukan teror terhadap penduduk
di wilayah tsb untuk membuat stabil harga rempah2 di pasaran Amsterdam, jangan
sampai merosot di dunia timur.
•Contingenten: kewajiban menyerahkan pajak
berupa hasil bumi kepada pemerintah Belanda guna menjaga uang kas pemerintah
Hindia Belanda.
•Verplitche
Laverantie: penyerahan wajib hasil bumi
dengan harga yang telah ditetapkan oleh VOC dan melarang rakyat menjual hasil
buminya selain kepada VOC.
•Ekstripasi: hak VOC untuk menebang tanaman
rempah-rempahh agar tidak terjadi overproduksi yang dapat menyebabkan harga
rempah-rempah merosot.
Sunday, 10 August 2014
Penjelajahan Bangsa Eropa dan Kolonialisme
- Analisislah bagaimanan dampak perjalanan saudra Bangsa Spanyol ke Barat dan Bangsa Portugal ke timur:Sisi postifnya antara lain yakni adanya uji coba terhadap kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Seperti pembuktian terhadap kebenaran bumi bulat serta penerapan ilmu-ilmu Navigasi dan maritim yang berguna bagi dunia pelayaran hingga saat ini.
Sisi negatifnya antara lain yakni adanya suatu faham yang berkembang dan cenderung menyimpang yakni Kolonialisme dan Imperialisme dimana pengertiannya bahwa Kolonialisme adalah suatu usaha untuk melakukan system permukiman warga dari suatu Negara diluar wilayah Negara induknya atau Negara asalnya.sedangakan Imperialisme sendiri adalah usaha memperluas wilayah kekuasaan atau jajahan untuk mendirikan imperium atau kekaisaran. Atau secara implisit dapat diartiakan sebagai sebuah penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat terhadap bangsa atau daerah baru yang telah ditemukan bahkan dikuasainya baik secara moril ataupun materil atau kekayaan dan eksploitasi terhadap kekayaan alamnya. - Bagaimana dampak Penjelajahan Samudra bagi bangsa Indonesia:
Melalui penjelajahan samudra, bangsa-bangsa barat berhasil mencapai wilayah Indonesia. Bangsa Barat pertama yang berhasil mencapai Indonesia adalah bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Pada awalnya, kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia hanya bertujuan untuk berdagang. Selanjutnya, bangsa-bangsa Eropa tersebut berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia dengan melakukan praktik monopoli dagang. - Apa 2 peran tokoh dibawah ini dalam penjelajahan samudra:
1. Ferdinand Magelhaens (Magellan)Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke Barat didampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano (Sebastian del Cano) dan seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan Magelhaens-del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola. Pada tahun 1520, setelah menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, mengambil nama Raja Spanyol, Philips II. Dalam suatu pertempuran melawan orang Mactan, Magelhaens gugur (27 April 1521). Akibat peristiwa itu rombongan bergegas meninggalkan Filipina dipimpin oleh Sebastian del Cano, menuju Kepulauan Maluku. Magelhaens dianggap sebagai orang besar dalam dunia pelayaran karena menjadi orang yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia. Raja Spanyol memberi hadiah sebuah tiruan bola bumi. Pada tiruan bola bumi itu dililitkan pita bertuliskan ‘Engkaulah yang pertama kali mengitari diriku’.
2. Christopher ColumbusPada tanggal 3 Agustus 1492, dengan menggunakan tiga buah kapal yaitu Santa Maria, Nina, dan Pinta, Columbus mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Setelah berlayar lebih dari 2 bulan mengarungi Samudra Atlantik, sampailah Columbus di Pulau Guanahani yang terletak di Kepulauan Bahama, Karibia. Ia merasa telah sampai di Kepulauan Hindia Timur yang merupakan sumber rempah-rempah. Ia menamai penduduk asli di kawasan itu sebagai Indian. Selanjutnya Kepulauan Bahama dikenal sebagai Hindia Barat. Columbus bersama seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci antara tahun 1492 – 1504, berlayar terhitung 4 kali. Mereka menemukan benua baru yang diberi nama Amerika. Jadi penemu Benua Amerika adalah Christopher Columbus. Sejak Columbus menemukan benua Amerika, menyusul pelaut-pelaut Spanyol seperti Cortez dan Pizzaro. Cortez menduduki Mexico pada tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. Pizzaro, pada tahun 1530 menaklukkan kerajaan Indian di Peru yaitu suku Inca.
3. Cornelis de HoutmanPada tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.
Subscribe to:
Posts (Atom)